Faire une Pause - Timeout - Rehat

The blog contains mainly my reading activity, -- in broader sense, it includes watching film for example -- experience and my personal appreciation on what I read. Basically, I will read books in one of the three (so far) languages: Indonesian, English, French, then I will write the comment on other language than the text I read, at least I'll try to do so.

o

Sunday, December 17, 2006

Sans nouvelles de Gurb, Tanpa Kabar dari Gurb, Eduardo Mendoza

[Sans nouvelles de Gurb. Eduardo Mendoza, 1990. 125 halaman. Diterbitkan pertama kali di Prancis tahun 1994 oleh Seuil. Diterjemahkan dari Spanyol Sin noticias de Gurb oleh François Masero. Diterbitkan pertama kali di Barcelona oleh Edition Seix Barral 1991]

Setelah dua novel Javier Cercas, kali ini penulis kontemporer Spanyol yang lain yang muncul di sini. Eduardo Mendoza. Eduardo Mendoza terkenal di Prancis dengan bukunya yang terbit tahun 1988 La Ville des prodiges yang bercerita tentang Barcelona. La Ville des prodiges mendapat penghargaan sebagai novel asing terbaik di Prancis pada tahun itu. Nah, saya tidak membaca La Ville des prodiges , tapi buku Mendoza yang lain yang lebih baru: Sans nouvelles de Gurb, atau Tanpa kabar dari Gurb.


Sans nouvelles de Gurb adalah sebuah novel kecil sederhana yang bercerita tentang kota Barcelona. Jenis novel Sans nouvelles de Gurb adalah novel komedi satire. Mendoza memilih narator dan tokoh "makhluk luar angkasa" yang mendarat di Barcelona untuk semakin memperkuat sisi komedi dan satire novel ini. Tema yang diangkat juga bermacam-macam, mulai dari perbedaan antara daerah kaya dan miskin di Barcelona, kejahatan, turis, cinta, shopping, kehidupan bertetangga, perbankan, sampai imigrasi.

Ini contoh kutipan yang menggambarkan satire tentang pemerintah Barcelona:

Il pleut a seaux. La pluie de Barcelone rassemble à l'activité de son Conseil municipal: elle est rare, mais quand elle tombe, elle est d'une brutalité stupéfiante.

Hujan turun sangat deras. Hujan di Barcelona mirip aktivitas pemerintah daerah: jarang, tapi begitu ada,aktivitasnya muncul dalam bentuk yang luar biasa brutalnya.

Cerita paling lucu di buku ini buat saya adalah saat tokoh utama bertemu dengan seorang imigran Cina yang bertujuan hendak ke San Fransisco, tapi karena kapalnya kecelakaan harus mendarat di Barcelona. Karena dia tidak belajar huruf latin, maka dia tidak tahu bahwa dia mendarat di Barcelona, bukannya San Fransisco. Setiap hari dia mencari-cari Golden Gate, tanpa hasil tentu saja.

Begitulah kira-kira isi novel komedi yang satu ini. Lucu. Di sana-sini terlihat agak berlebihan, tapi tak apa, yang penting di banyak bagian yang lain, komedi yang disajikan lumayan menghibur.

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

hey Riz..
maafkan, lama sekali aku tak mampir ke sini. kukira kau non aktif smtr berblogria krn kesibukan kuliahmu. Sebab, di milis kau jg lama tak muncul. gmn kuliah dan kerjamu? lancar?

5:29 pm  
Blogger anriz said...

iya nih. jarang baca milis-milis, sekali-kali aja, tapi masih cukup sering kok.
blog ini juga sempat kosong dari agustus-november, karena hampir tidak sempat buat baca-baca. ini lagi liburan kuliah, jadi lumayanlah, bisa sempat isi lagi. bulan januari ini mulai lagi kuliahnya, tapi saya yakin nggak bakal kosong 4 bulan kayak kemaren lagi kok.

9:06 pm  

Post a Comment

<< Home