Faire une Pause - Timeout - Rehat

The blog contains mainly my reading activity, -- in broader sense, it includes watching film for example -- experience and my personal appreciation on what I read. Basically, I will read books in one of the three (so far) languages: Indonesian, English, French, then I will write the comment on other language than the text I read, at least I'll try to do so.

o

Tuesday, February 07, 2006

Les grandes blondes Jean Echenoz

[Les Grandes Blondes, atau Para Pirang Yang Besar,novel Jean Echenoz, diterbitkan pertama kali oleh Les Editions de Minuit tahun 1995. Buku yang saya baca ini edisi Double, diterbikan juga oleh Editions de Minuit, Januari 2006. Tebal 251 halaman.
Edisi bahasa Inggris buku ini berjudul The Big Blondes]

Novel Les Grandes Blondes adalah novel Jean Echenoz ketujuh yang diterbitkan Les Editions de Minuit. Novel pertamanya diterbitkan tahun 1979. Penulis yang lahir tahun 1947 ini saat ini telah mengeluarkan 11 novel sejak saat itu, termasuk Ravel novel terbarunya (2006), Je m'en vais peraih Goncourt 1999, dan juga Cherokee peraih Medicis1983.

Selain karena baru terbit, Les Grandes Blondes saya pilih karena dalam buku La littérature française au présent karya Bruno Vercier yang merupakan salah satu referensi sastra Prancis kontemporer, bagian tentang Echenoz membahas khusus Les Grandes Blondes, bukan Je m'en vais misalnya. Vercier tertarik dengan narasi Echenoz yang unik dan kreatif.


Narasi Jean Echenoz memang sangat unik dan menyegarkan. Narator Jean Echenoz sering kali orang pertama. Tapi, sang narator hanya muncul menyebut dirinya sedikit saja. Lalu, terkadang sang narator menyapa dengan nakal pembacanya, seperti Anda meramalkan hal terburuk, kami bisa mengerti (Vous prévoyez le pire, on vous comprend) seolah mengejek pembacanya yang tengah berharap agar hal terburuklah yang terjadi pada adegan yang diacu. Belum lagi, deskripsinya yang khas, lagi-lagi dengan menyapa langsung pembaca:

Keesokan harinya, Anda seorang yang mencari Paul Salvador ...(dipotong). Anda masuk tanpa menarik perhatian... Di sebelah kanan, barisan luar biasa resepsionis dengan berbagai kuku, alis dan dada, di sebelah kiri tak satupun yang layak disebut. Di ujung, sejumlah lift. Lupakan resepsionis, lanjutkan ke lift. Anda menyebrangi aula, tak seorangpun menanyai Anda... Pasti mata Anda ingin jelalatan melihat para perempuan tak terstruktur yang bolak balik, lupakan juga, terus...
... Letakkan diri Anda di sebuah sudut. Tunggu. Apapun yang akan terjadi, Tak seorangpun akan memperhatikan Anda.

(Et le lendemain, vous etes quelqu'un qui cherche Paul Salvador... Vous entrez sans vous faire remarquer... A droite un rang d'exceptionnelles réceptionistes tout ongles, cils et seins, à gauche rien de particulier. Au fond, les ascenseurs. Oubliez les receptionnistes, foncez vers l'ascenseur.
Vous traversez le hall, nul ne vous demande rien... Sans doute votre oeuil souhaiterait aussi traîner sur toutes les filles déstucturées qui vont et viennent ici, mais négligez-les également, foncez...
...Postez-vous tranquillement dans un coin. Attendez. Quoi qu'il advienne, on ne va pas vous remarquer. )

Asyik bukan? Jadi, selain membuat deskripsi tentang ruangan Paul Salvador, sudut pandang juga dijelaskan, yakni dengan Anda yang berjalan menuju ruang Salvador. Mungkin kalau penulis lain akan menulis seperti ini:

Bila Anda masuk ke dalam gedung tempat Paul Salvador, begitu masuk Anda akan melihat barisan luar biasa resepsionis dengan berbagai kuku, alis dan dada, sedang di sebelah kiri tak ada satupun yang layak disebut. Di ujung, sejumlah lift. Untuk mencapai lift, Anda harus menyebrangi aula, yang begitu sibuk... Banyak perempuan tak terstruktur bolak-balik di jalan Anda.

Masih banyak lagi teknik bercerita yang menarik sekaligus nakal dan berdaya humor yang sangat tinggi dalam novel ini, membuat para pembacanya merasa tersegarkan.

Saya sengaja memulai dengan gaya narasi Echenoz, karena memang di sanalah kekuatan si penulis. Narasi dan narasilah yang akan mengejutkan pembaca, meski diksi juga membuat pembaca terhibur.

Novel ini sendiri bercerita tentang Gloria Stella, seorang gadis pirang, tapi tidak terlalu tinggi. Setelah suksesnya dalam dunia showbiz, ia mengalami kesulitan dan masuk penjara. Setelah keluar, ia menghilang. Sementara itu, sebuah perusahaan film ingin menjadikannya sebagai bintang. Dilacaklah keberadaan Gloria. Dikirimlah berbagai orang untuk mencari Gloria yang dengan sengaja bersembunyi dan melarikan diri dari mereka. Cerita kejar-kejaran antara orang-orang perusahaan film dan Glorialah yang menjadi plot utama novel ini.

Di dalamnya kita akan mengenal Jouve dan Salvador yang banyak uang. Gloire Abgrall yang ingin lari dari keterkenalan, dan hidup tenang. Béliard teman setia Gloire berkemampuan luar biasa. Si kocak tapi bodoh Kastner dan Boccara sang asisten detektif, dan akhirnya Personnetaz, orang bayaran Salvador, tampaknya ahli melacak jejak orang yang ingin menghilangkan diri.

Dengan membaca Les Grandes Blondes akan dibawa berjalan-jalan mulai dari berbagai tempat di Prancis seperti Bretage dan Paris sampai ke Bombay dan Sydney. Berbagai orang akan kita temui. Mulai penjaga bar, dokter, pengemudi rickshaw, perawat, pramugari, sampai pengacara. Semua disampaikan dalam bahasa yang menyegarkan dan sedikit puitis juga. Anda akan senyam-senyum atau mungkin tertawa dibawa cerita Echenoz. Anda mungkin menangis, tergantung, bila Anda membaca hal-hal yang menyentuh di dalam novel ini dekat dengan cerita Anda. Coba saja baca.

Membaca novel ini mungkin membutuhkan keterbukaan pikiran, dan terutama kemauan menerima hal-hal baru. Pembaca penggemar isi cerita mungkin akan terkecewakan oleh novel ini. Tapi, silahkan coba kalau berani.

8 Comments:

Blogger dob said...

bonjour, salut deh sama abang...enak ya bisa tinggal di prancis...kapan indonesia kaya sana ya?hehe...

1:36 am  
Blogger anriz said...

hi dobby. makasih, ya.

tinggal di prancis memang enak. tapi mungkin tidak lebih enak dari tempat-tempat lain kok. kalau sudah lama tinggal di satu tempat, lama-lama mengenal berbagai macam kekurangan dan kebusukan, termasuk di prancis sini. tidak cuma hal-hal indah saja kok yang ada.

4:46 am  
Anonymous Anonymous said...

duh si abang.... meni udah jadi beken gini di indonesia ;p
ada YM! id gak?
kangen.. pengen ngobrol :D

7:23 am  
Anonymous Anonymous said...

Mudah2an segera terbit versi Indonesianya. Apa ya terjemahan yang tepat buat Les Grandes Blondes Jean Echenoz? Si Tinggi Pirang Jean Echenoz?

12:38 pm  
Anonymous Anonymous said...

Aih..salah pijit.Kok malah anonymous?

12:41 pm  
Blogger anriz said...

Perca, Jean Echenoz itu nama penulisnya.

Les Grandes Blondes awalnya saya suka terjemahkan "para pirang yang tinggi", tapi setelah diskusi dengan istri, dia lebih benar "para pirang yang besar" lebih cocok. Karena di buku ini banyak menceritakan pirang2 yang lain, yang terkenal, jadi yang besar.

3:48 pm  
Blogger intan said...

bonjour,,
je suis etudiante du departement francaise,,et maintenant, saya kesulitan mencari buku buku teks berbahasa prancis,,est-ce que vous m'aidez?
ini alamat imel saya :
i_sthar@yahoo.com
tolong hub saya secepatnya,,
merci beaucoup

11:49 am  
Blogger intan said...

bonjour,,,
saya mahasiswa bhs prancis neh,,
abang tinggal disana ya?
saya kesulitan dapetin buku teks bhs prancis,,
bisa bantu saya ga?
ni alamat imel saya i_sthar@yahoo.com
tolong bantu ya?
merci,,

11:53 am  

Post a Comment

<< Home