Faire une Pause - Timeout - Rehat

The blog contains mainly my reading activity, -- in broader sense, it includes watching film for example -- experience and my personal appreciation on what I read. Basically, I will read books in one of the three (so far) languages: Indonesian, English, French, then I will write the comment on other language than the text I read, at least I'll try to do so.

o

Sunday, January 15, 2006

Berkenalan dengan sejarah Turki La Turquie : De l'Empire ottoman à la République d'Atatürk (2/2)

Judul: La Turquie : De l'Empire ottoman à la République d'Atatürk
Penulis:Thierry Zarcone
Penerbit: Gallimard
Seri: Decouvertes Histoire
Tebal: 160 halaman , termasuk annex.
Tahun: 2005

Modernisasi Ataturk
Sebagian besar rakyat Turki mendukung modernisasi Ataturk ini. Meski beberapa kalangan menyesalkan reformasi yang dianggap terlalu radikal. Kalangan tersebut misalnya menyayangkan dilarangnya sufisme.

Lalu apa sebenarnya modernisasi Ataturk itu? Apa yang ia bawa bagi rakyat Turki saat itu? Selain reformasi Islam yang disampaikan dalam bagian pertama , modernisasi memberikan beberapa dampak positif. Pertama-tama, wanita diberi hak pilih dalam pemilu. Itu terjadi pada tahun 1934. Sebelumnya, pada tahun 1926 terjadi revolusi familial di mana wanita diberi hak lebih dalam tatanan keluarga, dan poligami berhasil dilarang. Tahun 1935, delapan belas perempuan duduk di parlemen.

Dalam hal bahasa, revolusi pun dilakukan. Beberapa kata serapan bahasa Arab dihapuskan dan diganti dari kata-kata yang ditemukan dari budaya Turki. Tahun 1931, berdiri Asosiasi filsuf Turki. Sejak tahun 1926, konservatorium musik memberikan prioritas pada musik barat. Dunia sastra mengalami revolusi karena bahasa Arab dihapus sama sekali. Puisi-puisi klasik Turki seperti Yunus Emre atau sufi Mevlana dibaca ulang, dihilangkan sisi metafisiknya, dan dijaga sisi universalitasnya. Akhirnya, pemerintah Ataturk juga melakukan proyek besar-besaran penerjemahan sastra Barat ke Turki.

Turki Pasca Ataturk

Ismet Inonu, mantan tangan kanan Ataturk yang kemudian berpisah dengannya karena konflik, menggantikan posisi kepresidenan Ataturk segera setelah yang terakhir ini wafat, tepatnya pada tahun 1938. Ia banyak melanjutkan apa yang telah dijalankan Ataturk.Selama perang dunia II, ia pada awalnya menjaga kenetralan Turki. Turki menjaga hubungan baik dengan Prancis, Inggris, dan Soviet, tapi tetap berhasil menandatangani pakta non-agresi dengan Jerman nazi. Bulan Februari 1945, Turki akhirnya masuk ke dalam kancah peperangan dengan berada di pihak sekutu. Setelah perang dunia II berakhir, Turki memperoleh keuntungan dari Marshall

Pasca Perang Dunia II, Turki kembali ke dalam demokrasi multi partai. Model multi partai ini berharga mahal bagi Inonu yang kehilangan kursi kepresidenannya pada tahun 1950, setelah kalah dalam pemilu. Partai Demokrat memenangkan pemilu tersebut dan mantan mentri masa Ataturk Celal Bayar menjadi presiden.

Di bawah presiden yang baru ini, Turki semakin dekat dengan Amerika Serikat. Ini ditandainya dengan bergabungnya Turki ke dalam NATO pada tahun 1952, yang sekaligus menandai berakhirnya politik anti imperialisme. Tahun 1957, rudal jarak menengah Amerika ditempatkan di wilayah Turki.

Inovasi besar dilakukan oleh partai ini dalam hal posisi Islam. Islam kembali muncul di sekolah-sekolah, peraturan yang melarang azan dalam bahasa Arab dihapus, dan sekolah untuk para imam kembali dibuka. Meski demikian sekularisasi di lain pihak tetap dijaga. Pelarangan penyerangan terhadap citra dan memori Ataturk dibuat.

Munculnya kembali Islam ke permukaan politik Turki ini mendorong hadirnya kembali sastra Islam, yang diwakili oleh penyair Necip Fazil. Beberapa aliran sufisme juga mengambil kesempatan untuk kembali hadir. Di lain pihak, filsafat barat pun tumbuh subur, terutama dengan hadirnya eksistensialisme Husserl. Meskipun suasana kebebasan muncul, karya-karya sastrawan marxist Nazim Hikmet tetap dilarang, meski yang bersangkutan dibebaskan dari penjara.

Partai demokrat ini mendapatkan tekanan dari partai Inonu dan bekas partai Ataturk. Untuk mengatasi tekanan-tekananan ini, partai demokrat banyak bekerja sama dengan kalangan Islam sambil menambah kecendrungan sikap politiknya otoriter. Tahun 1955, negosiasi pemerintah dengan Inggris dan Yunani soal Siprus mendapat banyak tentangan, dan bahkan menghasilkan kekacauan dengan banyaknya perusahaan-perusahaan Yunani di Turki dirusak. Masalah ini membesar, dan Inonu -- dibantu militer di belakangnya -- berhasil menguatkan posisi oposisi. Kemudian posisi penguasa diperburuk lagi oleh inflasi dan krisis ekonomi.

Akhirnya, dengan dibantu militer, tahun 1960 partai demokrat digulingkan oleh Inonu. Presiden Celal Bayar dihukum mati, tapi kemudian memperoleh keringanan menjadi hukuman seumur hidup. Meski Turki tetap menganut demokrasi, tapi sejak saat itu militer mendapatkan posisi yang istimewa. Berkali-kali militer melakukan intervensi politik Turki selama masa ketidakstabilan sejak tahun 1960.

Pada tahun 1960 ini pulalah muncul partai kiri pertama Turki, partai buruh, yang dihuni oleh terutama para intelektual, penulis, dan dosen universitas. Meski demikian marxisme tetap dilarang dan sensor terhadap penyair Nazim Hikmet tetap berlangsung. Karya-karya Che Guevara dilarang, bahkan buku André Malraux, L'Espoir tetap mengalami sensor.

Kesulitan-kesulitan ekonomi yang melanda Turki kemudian diakhiri oleh munculnya Perdana Mentri Turgut Ozal (1983-1993). Ia berhasil menarik Turki dari krisi ekonomi yang menyulitkan Turki dan menganut sistem ekonomi ultra liberal. Model ekonomi yang Turki tiru lebih dekat pada model liberal a la Amerika ketimbang model sosial Eropa.

Posisi Islam di masa Turgut Ozal semakin diperkuat. Di bawahnya, bank Islam dari Arab Saudi diizinkan untuk berdiri. Partai-partai politik Islam pun muncul, tapi tetap berada di bawah naungan sekularisme. Tayyip Erdogan, walikota Istanbul, muncul dari partai politik Islam, yang sangat moderat, akhirnya menjadi perdana mentri setelah pemilu tahun 2002.

11 Comments:

Anonymous Anonymous said...

kenapa kamu tertarik politik? (dan Turki?)

3:47 pm  
Blogger anriz said...

-Saya tertarik dengan turki karena turki saat ini jadi simbol pertemuan antara dunia barat dan timur.
-Secara geografis dia terletak di eropa sekaligus di asia.
-Istanbul misalnya dibelah dua oleh sungai yang membuat satu bagian Eropa, sisi lainnya asia.
-Anggota NATO, tapi perdana mentri berasal dari partai Islam.
-Perdana mentrinya harus mengirim kedua anaknya ke Amerika Serikat untuk sekolah karena sekolah Turki menolak anaknya yang mengenakan jilbab.

Seluruh kontradiksi-kontradiksi yang menarik dari Turki membuat negara yang satu itu menarik. Saya percaya, masa depan pertarungan Barat dan Timur terletak di Turki.

6:54 pm  
Anonymous Anonymous said...

kaum fundamentalis Islam di sini (mungkin juga di tempat lain), menganggap attaturk sbg pembawa paham sekulerisme di Turki yg mengakibatkan nilai2 Islam di Turki mengendur.

5:25 am  
Blogger anriz said...

Memang benar dia sekularis 'kan? Bukankah mengubah azan menjadi turkish merupakan revolusi besar buat banyak orang islam (sorry, klise), bahkan yang modern sekalipun?
Tapi, ternyata dengan modernisasi yang dia lakukan, islam turki, meski banyak yang di bawah tanah, tetap hidup.

6:59 am  
Blogger Ahmad Sahidah said...

Terima kasih atas ulasannya tentang Turki, karena ia telah menyeret saya ke masa kuliah di IAIN Jogja.

Di luar kenangan, saya berharap Turki akan segera masuk EU.

Mungkin, peristiwa ini akan menjadi melting pot bagi Timur dan Barat, tepatnya Islam dan Barat [yang terakhir kayaknya nggak pas ya?]

12:00 pm  
Blogger anriz said...

Terima kasih kembali Ahmad. Senang kalau tulisan saya bisa menyenangkan orang. Mungkin saya masih bakal menampilkan soal Turki lagi di lain kesempatan. Tunggu saja...

7:15 am  
Blogger ok banget said...

skripsi saya juga sedang membahas ttg turki, terutama transformasi budaya turki ke indonesia, boleh saya minta info ttg turki?

5:04 am  
Blogger fernanda said...

turki merupakan imperium islam terakhir, gw lg tertarik bgt nyari info ttg turki, coz skripsi gw jg ngebahas turki.
gw pengen ngeliat, pengaruh peradaban barat terhadap berdirinya republik turki.
bantuin gw nyari info ya....

6:29 pm  
Anonymous Anonymous said...

Dear Mas Anriz.....saya skrg sedang menulis Tesis tentang Turki....bisa minta alamat toko buku di Prancis yag menjual: Turki La Turquie : De l'Empire ottoman à la République d'Atatürk.

Apaakah ada di jual di Indonesia atau di Inggris? bisa minta email mas Anriz?
Terima kasih

Bibi

9:07 am  
Anonymous Anonymous said...

mas anriz..untuk skripsi saya,saya ingin membahas mengenai peranan wanita dalam kehidupan politik di turki..karena saya kihat mas sangat mendalami ttg turki,apakah ada buku yang dapat mas rekomendasikan ke saya dan kalau bisa buku tersebut juga dijual di Indonesia..mungkin mas bisa membalas comment saya ini melalui e-mail saya di annisa.destiyana@yahoo.com
terima kasih mas..

7:38 am  
Anonymous Anonymous said...

Mas anriz, prkenalkan saya cintya, mahasiswi smster akhir di salah satu universitas negeri di indonesia . Kebetulan saat ini saya sedang menulis skripsi ttg hubungan indonesia dan turki, apakah ada buku yg bs
Direkomendasikan ke saya mngenai hal tsb ? Tlg di bls ya mas atau bs langsung ke email saya di c_beibz@yahoo.com
Terimakasih mas :)

4:04 pm  

Post a Comment

<< Home