Faire une Pause - Timeout - Rehat

The blog contains mainly my reading activity, -- in broader sense, it includes watching film for example -- experience and my personal appreciation on what I read. Basically, I will read books in one of the three (so far) languages: Indonesian, English, French, then I will write the comment on other language than the text I read, at least I'll try to do so.

o

Tuesday, December 27, 2005

Sanctuary, William Faulkner


[Sanctuary, William Faulkner 336 halaman. Vintage UK, desember 1993. Diterbitkan untuk pertama kali 1932]

Sanctuary adalah novel yang sengaja ditulis Faulkner untuk dijual. Ia merasa kecewa dengan penjualan buku-bukunya terdahulu, dan akhirnya berusaha menulis dengan mempertimbangkan unsur selera pembaca dalam karyanya.

I begin to think of books in terms of possible money. I decided I must just as well make some of it myself. I took a little time out, and speculated what a person in Mississippi would believe to be current trends, chose what I thought was the right answer and invented the most horrific tale I could imagine....
(dikutip dari editor's note)


Sanctuary ini kemudian dikirim ke penerbit untuk pertama kali tahun 1929. Karena unsur seks dan kekerasan yang kental di dalam buku ini, penerbitnya (Random House?) menolak. Setelah itu, Sanctuary hampir terlupakan, sampai beberapa tahun kemudian, ketika Faulkner diminta untuk menulis kembali beberapa bagian dalam novelnya. Kemudian diterbitkanlah novel ini.

***

Novel ini bercerita tentang Temple Drake, seorang gadis berusia tujuh belas tahun, anak seorang hakim. Meski demikian, saya tidak yakin Temple mendapat tempat terbanyak di dalam novel ini. Horace Benbow mungkin mendapat tempat yang lebih banyak.

Cerita dimulai dengan kemunculan Popeye dan Horace Benbow, seorang pengacara di Memphis, di sebuah sumber air. Popeye kemudian membawa Benbow ke sebuah tempat bernama Old French, yang dibangun sebelum awal perang sipil. Tempat itu sekarang dimiliki dan ditempati oleh Lee Goodwin. Di sana, Lee Goldwin memroduksi whisky secara ilegal. Di
Old French ini, Benbow bertemu dengan beberapa orang-orang yang tinggal di sana, Ruby seorang perempuan dengan seorang anak kecil, Pap seorang tua bisu dan buta, Tommy seorang yang terkesan simpatik tapi agak lamban dalam berpikir, dan Popeye sendiri.

Suatu hari di bulan Mei, Temple hendak pergi ke Starkville. Kekasihnya, Gowan Stevens, berjanji hendak mengantarnya ke stasiun kereta api. Namun, karena Gowan begitu mabuk malam sebelumnya, ia terlambat. Ia kemudian berniat membawa Temple dengan mobilnya sendiri ke Starkville. Dalam perjalanan, Gowan bermaksud untuk berhenti di kediaman Lee Goodwin untuk membeli beberapa botol whisky.

Karena mabuk, tak jauh dari tujuan, ia mengalami kecelakaan mobil. Popeye bersama Tommy kemudian membawa Gowan dan Temple ke kediaman Goldwin. Di sana, Temple diperingatkan oleh Ruby, yang kemudian kita kenal sebagai Madame Goodwin, bahwa tempat itu bukanlah tempat untuk seorang gadis muda seperti Temple. Ia menyarankan agar Temple dan Gowan secepatnya menemukan mobil lain dan meninggalkan tempat itu. Namun, Gowan terlanjur kembali mabuk bersama Van, seorang teman Popeye, dan tak mungkin meninggalkan tempat itu.

Malam pun turun. Temple tidur di sebuah ruangan tak bercahaya dan tak berkunci. Gowan kemudian menyusul ke kamar itu dalam keadaan mabuk dan terluka setelah bertengkar dengan Van. Tommy ia minta untuk mengawasi agar tak seorangpun masuk ke kamar itu.
Kemudian, terjadilah kejadian-kejadian yang tidak jelas dan penuh metafor. Satu hal yang dapat kita ketahui hanyalah bahwa Temple diperkosa oleh Popeye malam itu. Lalu, entah kapan dan dalam konteks apa, Tommy tewas ditembak oleh seseorang.

Goodwin kemudian memanggil sheriff untuk melaporkan pembunuhan Tommy, namun sheriff kemudian menjebloskan Goodwin ke penjara. Temple sendiri dibawa pergi oleh Popeye.

Horace Benbow kemudian memutuskan untuk menjadi pengacara Goodwin karena ia yakin bahwa Goodwin bukanlah pembunuh Tommy.

***

Novel ini tidak mudah untuk dimengerti. Beberapa bagian terbaca begitu membingungkan dan butuh beberapa lama untuk dapat dimengeri. Beberapa bagian saya baca dua-tiga kali karena merasa ada bagian yang hilang. Saya sendiri sampai sekarang tidak yakin di dalam beberapa hal. Mungkin butuh pembacaan ulang menyeluruh untuk yakin sepenuhnya mengenai kejadian demi kejadian di dalam novel ini.

Seperti ciri Faulkner, novel inipun disampaikan dalam urutan waktu yang tidak urut, meski demikian, urutan waktu ini tidaklah sampai menyulitkan pembaca.

Deskripsi-deskripsi di dalam novel ini disajikan dengan begitu khas, dan di banyak tempat sangat menyulitkan saya karena pilihan kata yang sulit.

Karakter Temple Drake muncul kembali dalam novel Faulkner lain, Requiem for a nun, novel berikut yang akan saya baca, dan bulan Januari nanti akan dipentaskan di Theatre National de Nice.

Sanctuary diterjemahkan dalam bahasa Prancis, Sanctuaire, dan menjadi novel pertama Faulkner yang diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home