Faire une Pause - Timeout - Rehat

The blog contains mainly my reading activity, -- in broader sense, it includes watching film for example -- experience and my personal appreciation on what I read. Basically, I will read books in one of the three (so far) languages: Indonesian, English, French, then I will write the comment on other language than the text I read, at least I'll try to do so.

o

Friday, October 28, 2005

Mengapa saya tertarik pada La Methode Mila?

Buku La Methode Mila tiba-tiba menarik perhatian saya, dan agaknya berhasil memaksa saya untuk segera membelinya. Mengapa saya tiba-tiba tertarik? Karena saya baca kutipannya di lire.fr. Ceritanya mestinya sederhana, orang yang sangat percaya pada Descartes tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit hidup, dan mulai tidak percaya pada Descartes.

Saking tertariknya, saya coba terjemahkan cuplikan itu.
Berikut ini cuplikannya:


Tak lain karena Bung dan saya memiliki keserupaan, yakni mengalami penyiksaan, Anda oleh raja Louis, para orang yang mengaku bijak, dan para Jesuit,sedang saya oleh ibu saya, yang dapat terpuaskan hanya bila saya merasa tak nyaman; karena orang-orang jahat dan fanatik memaksa kita melarikan diri -- Anda ke Egmond, saya ke Moissy --, mengurung Anda dalam pemanas, sedang saya dalam kamar saya.Karena kita, ya Anda dan saya, sama dalam hal ketidaksukaan pada sesuatu yang terlihat rumit dan dalam selera akan ketenangan (ketenangan sosial, maksud saya). Karena baik Anda maupun saya merasakan ketidakmanusiawiannya rasa sepi akibat penarikan diri kita. Karena kita berdua sama-sama sering bersua dengan seorang wanita bernama Christine, punya Anda cantik dan berdarah bangsawan, punya saya buruk dan ibu rumah tangga; karena tidaklah berlebihan bila dikatakan Christine yang Anda maupun yang saya menginginkan kematian kita, dan boleh dikatakan semacam berhasil mendapatkannya; karena kita bersama menganggap udara Paris berbahaya karena merajalelanya kegandrungan orang atas ketidakpuasan dan karenanya tak habis-habisnya menyebar kebohongan. Karena Anda menyatakan bahwa akal setiap orang adalah sama, dan oleh karenanya saya berhak untuk berpikir bahwa akal sayapun sama dengan akal Anda dalam hal lebar dan kemampuan penetrasinya. Akhirnya, karena Anda mendorong semua orang meruntuhkan semua otoritas untuk memberi kesempatan berdirinya sang Akal -- izinkan saya di sini meruntuhkan otoritas yang Anda pegang -- , karena seluruh alasan di atas membuat kita berdua bersaudara, saya nyatakan di sini dengan penuh rasa persaudaraan: Pikirkan baik-baik, Bung: Anda salah, salah berhadap-hadapan dengan dunia ini, salah berhadap-hadapan dengan saya.

Anda dapat dikatakan salah dalam mematematisasi dunia ini -- di mana Anda adalah dirijennya -- Karena Bung, Anda berpayah-payah mematematisasi dunia ini dengan semangat keserbasisteman yang membutakan. Lihatlah sekarang, kita dijajah oleh angka, kuota, grafik dan algoritma yang hanya berguna untuk melahirkan ketakjuban dan paradoksnya semua itu adalah hal terbesar yang menghalangi kemampuan berpikir kita.

Anda dapat dikatakan salah telah menulis, dengan luar biasa arogan, kebodohanan yang harus diterima begitu saja bahwa semesta kita seperti putaran angin. Jika benar adanya bahwa dia seperti putaran angin, Bung, maka yang Anda maksud mungkin kosmologi Anda dan bukan jiwa kita.

Jiwa manusia itu penuh kekerasan.

Anda dapat dikatakan salah telah menyatakan, nyaris tanpa bukti, bahwa hewan adalah sesuatu yang murni mekanis tanpa jiwa. Padahal, percayalah pada saya, Basile, kucing saya tidaklah mekanis, lihatlah bagaimana ia bangun pagi dengan menunjukkan keeleganannya yang tak terbantahkan, tak tersembunyikan bahwa ia memiliki jiwa di seluruh bagian tubuhnya, terutama langkahnya, bahwa ia dapat menerka situasi hati saya dari suara saya , dan tak pernah ia menyematkan keraguan sistematis kevulgaran dan kegandrungan berlebihan pada cinta subtil pada saya yang tak henti ia akui.

Dan karena baru saja saya menyebutkan keraguan, benda yang telah membuat Anda sukses, izinkan saya, Bung, mengajukan keberatan berikut ini: jika keraguan hanya berarti mengakui kebenaran setelah melalui proses panjang lagi berat, maka ia terlihat seperti, maafkan kebrutalan saya, upaya untuk mendobrak pintu yang terbuka. Dan bahwa Anda menciptakan gonjang-ganjing dengan pengulangan yang diformulasikan dengan filosofis yang kental ini, taklah sepenuhnya mengejutkan saya, saya harus akui. Memang akan selalu demikian adanya. Manusia memiliki kegandrungan khusus pada hal-hal pengulangan yang apalagi ketika ia diformulasikan dengan saus kental filosofi.

Tapi, tanpa keraguan, yang paling parah dari semua itu, adalah menyatakan supermasi akal sehat atas rasa, dan kemugkinan menyuntikkan abstraksi yang dingin ke dalam hati manusia (sama dinginnya, tak bisa tidak, saya harus menyampaikannya, dengan ekspresi Anda di dalam potret Anda yang dibuat oleh Frans Hals yang menggambarkan jiwa Anda: tak ada yang membara, tak ada yang menawan, sangat tertutup dan tak ada keinginan tuk berbagi, mimik yang tawar, dahi yang datar, hidung yang vulgar, seperti kepuasan seorang bourgeois, sang bourgeois mungkin akan mengeluarkan permen karet dari mulutnya untuk diletakkan pada istana di gambar itu untuk fotografi; wajah Madame Mila tepat berkebalikan dengan wajah Anda), yang paling parah, saya bisa katakan, bahwa sampai sejauh itu Anda menafikkan dari manusia kemelankolian, seleranya akan ketragisan, pergolakan dan ketidakterdugaan dalam diri, singkatnya, sampai sejauh itu ketidakmengertian Anda bahwa manusia itu dibuat dari bahan yang busuk dan rusak.

Untuk seluruh alasan di atas, alasan pribadi ataupun general, yang telah saya kutipkan di atas, dan alasan lain yang akan saya bangun dalam lain kesempatan, saya putuskan untuk melaksanakan tugas megalomanis dan mungkin mustahil untuk melakukan penolakan butir demi butir filosofi Anda.

Pada siapa lagi saya harus mengajukan tesis filosofis saya ini selain pada Anda, Anda yang tak henti-henti mendorong manusia untuk berpikir bebas dan membuang jauh resah risih rasa rusuh?

Jadi, dengan menjadikan Anda inspirasi, Bung Descartes, dengan ini -- meski sebelumnya saya telah tahu kekalahan saya -- saya nyatakan perang terhadap Anda.

Tapi, mungkinkah saya, Anda mungkin katakan, mendapatkan perang yang seimbang? Siapa lah saya ini yang berani-berani berhadapan dengan Anda yang terkenal di seluruh dunia?

Saya bukan apa-apa. Bukan siapa-siapa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home